Selasa, 12 April 2016
Senjata Utama Orang Beriman
Orang yang beriman adalah orang yang ber-Tauhid kepada Allah swt, dia menggantungkan segala-galanya hanya kepada Allah swt. Keyakinan seorang yang beriman sedemikian kuatnya, sehingga ujian apa pun yang ditimpakan Allah atasnya niscaya tidak akan mengubah keyakinan dan imannya kepada Allah swt. Sedemikian kokohnya keimanan orang tersebut, sehingga baginya hanya Allah lah yang menentukan segalanya, dan hanya kepada Allah lah dia menggantungkan segalanya.
Berikut ini adalah perkataan orang yang beriman kepada kaum kerabatnya yang kafir:
فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
“Maka kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS 40:44)
Bagi orang yang beriman, yang menyembuhkan penyakit bukanlah obat, tetapi Allah. Yang mendatangkan rezeki bukanlah mata pencarian, tetapi Allah. Yang memberi kekuatan bukanlah tenaga atau energi, tetapi Allah. Yang mengenyangkan bukanlah makanan, tetapi Allah. Yang mendatangkan kesuksesan bukanlah ikhtiar, tetapi Allah.
Apabila titik keyakinan Anda sudah mencapai suatu posisi dimana apa pun yang terjadi maka keimanan Anda kepada Allah tidak akan goyah, maka pasti Allah akan membuka rahasia Diri-Nya kepada Anda. Memang benar, bahwa obat, mata pencarian, energi, makan dan minum adalah bagian dari ikhtiar, syariat yang diwajibkan kepada sebagian besar manusia. Tetapi terhadap beberapa orang yang beriman, Allah akan mengajarkan bahwa pada hakekatnya syariat bukanlah sebab utama dari suatu akibat, tetapi sejatinya Allah lah sebab utama dari setiap akibat.
Orang yang beriman akan benar-benar ditunjuki Allah bahwa tidak ada satu pun kejadian di muka bumi ini yang luput dari Allah. Setiap kejadian adalah atas kehendak-Nya atau atas ijin dari-Nya.
Dengan demikian maka senjata utama bagi orang yang beriman bukanlah tangannya, bukan pula kaki dan anggota tubuhnya, bukan pula senapan atau pun kekuasaan, tapi Allah. Apabila seorang yang beriman berdoa meminta sesuatu kepada Allah, maka doanya itu pasti akan diperhatikan dan dipertimbangkan Allah, meskipun doa tersebut hanyalah berupa desiran hati saja dan tidak pernah terucapkan. Dan sekiranya Allah mengabulkan permintaan dan doanya, maka itu adalah senjata utama orang yang beriman.
Di dalam al-Qur’an Allah mencatat doa-doa para Rasul yang abadi sampai sekarang, seperti doa taubat Nabi Adam as, doa Nabi Ibrahim as untuk memanggil hati manusia agar cenderung mengunjungi Masjidil Haram, doa Nabi Musa as kepada Samiri agar tidak pernah bisa bertemu manusia, dsb.
Itulah doa, senjata utama orang yang beriman. Jauh lebih dashyat dari tangan atau pun kekuasaan. Jadi selemah-lemahnya iman adalah menggantungkan segala persoalan kepada ikhtiar yang dapat dilakukan oleh tangan atau pun kekuasaan, dan sehebat-hebatnya iman adalah apabila seseorang menggantungkan segalanya kepada Allah semata. (AK/ST)
Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 23.39