Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Rabu, 27 April 2016

Jangan Berdoa Meminta Surga

Sudah berulamg kali guru mengajarkan kepada murid-muridnya untuk tidak berdoa meminta surga kepada Allah swt, ataupun berdoa meminta agar dijauhkan dari api neraka. Tetapi yang harus diminta adalah keridhoan Allah semata.

Ini adalah suatu sikap yang luhur dan lurus, bahwa kita beramal shalih atau beribadah bukan karena mengharapkan surga atau karena takut akan api neraka, tetapi semata-mata mengharapkan ridho Allah swt. Penuh dengan ketulusan dan keikhlasan.

Anda boleh-boleh saja untuk melakukan jual beli atau pun perdagangan dengan Allah, hal itu tidak dilarang dan Allah sekali-kali tidak pernah menganiaya mahlukNya. Jadi apabila Anda melakukan perbuatan yang baik, membantu yang lemah dan menolong yang membutuhkan, maka boleh-boleh saja Anda meminta imbalan berupa pahala kebaikan kepada Allah swt. Dengan catatan amal kebaikan itulah yang akan menjadi modal Anda kelak di akhirat nanti untuk mendapatkan ganjaran atas segala catatan kebaikan Anda di dunia ini.

Allah swt pasti akan membalas setiap butir kebaikan yang Anda lakukan di dunia ini, tanpa ada sedikitpun yang terlewat. Pasti dibalas.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَه
“Maka Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS 99:7)

Inilah hubungan dagang antara Anda dengan Allah swt. Akan tetapi apabila Anda melakukan hal seperti ini misalnya kepada pasangan Anda, atau kepada orang-orang terkasih, maka jangan harap Anda akan mendapatkan keridhoan atau ketulusan dari orang tadi. Coba saja Anda melakukan perhitungan jual beli kepada istri/suami Anda sendiri, apa yang akan terjadi? Maka dia akan memperlakukan Anda juga seperti itu, penuh dengan serba perhitungan. Tidak ada keikhlasan ataupun ketulusan.

Kira-kira seperti inilah hubungan yang dibangun oleh orang-orang yahudi dahulu terhadap Allah swt, yaitu hubungan yang penuh dengan perhitungan dan catatan. Guru tidak menghendaki murid-muridnya membangun model hubungan yang seperti itu.

Nah, untuk menjalin hubungan yang jauh lebih dekat lagi dengan Allah swt, maka kita harus menyingkirkan ketidakikhlasan dan ketidaktulusan. Setiap ibadah dan segala perbuatan baik yang kita lakukan haruslah dilandasi dengan keikhlasan dan ketulusan. Niscaya suatu saat nanti Allah pasti akan membalas cinta kita.

Suatu saat nanti kita akan menyadari, bahwa alangkah jauh lebih berharga di hadapan Allah suatu pengorbanan dibandingkan dengan amal ibadah. Pengorbanan itu jauh lebih bernilai dalam pandangan Allah dibandingkan dengan catatan amal.

وَمِنْ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (QS 2:207)

Bagi orang-orang yang menginginkan hubungan yang lebih dekat lagi dengan Allah swt, guru melarang mereka untuk berdoa meminta surga. Mintalah keridhaan Allah semata. Karena Allah ternyata jauh lebih berharga dibandingkan dengan surga. (AK/ST)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 23.46