Senin, 04 Juli 2016
Fenomena Gibbs
Dalam suatu pengajian guru menerangkan bahwa sesungguhnya Kalimat Allah swt adalah banyak sekali jumlahnya, sehingga keseluruhan kalimat Allah tersebut tidak mungkin untuk dapat dituliskan semuanya ke dalam al-Quran yang hanya berjumlah 30 juz itu. Oleh karena itu kemudian guru mengajak murid-muridnya untuk membaca kalimat Allah tersebut yang tidak tertulis dalam al-Quran dengan membacanya dari alam semesta. Sehingga dengan demikian maka kita bisa merasakan sendiri kebesaran Allah swt lewat kalimat-Nya di alam semesta.
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (QS 18:109)
Diantara dari sekian banyaknya kalimat Allah tersebut ada salah satunya yang kemudian dinamakan sebagai Fenomena Gibbs. Fenomena ini pertama kali ditemukan oleh Henry Wilbraham (1848) dan kemudian diteliti ulang oleh seorang fisikawan matematika AS bernama Josiah W. Gibbs (1899), sehingga fenomena ini kemudian dinakaman Fenomena Gibbs.
Apabila Anda meihat gambar di atas, itu adalah gambar sinyal pulsa eletrik yang tergambar apabila Anda merekamnya melalui sebuah alat ukur oscilloscope. Maka tidak perduli seberapa cepat suatu sinyal itu berubah maka tepat di sudut-sudutnya Anda akan mendapati suatu lonjakan yang menonjol sebagaimana yang digambarkan pada lingkaran merah tersebut. Meskipun kita men-filternya dengan orde berapapun, hasilnya selalu saja ada tonjolan kecil dengan tinggi amplituda yang sama. Kita tidak bisa menghilangkan tonjolan ini dengan cara apapun juga. Inilah yang kemudian disebut dengan Fenomena Gibbs tersebut.
Namun yang menarik adalah ternyata Fenomena Gibbs tersebut bukan hanya berlaku untuk sinyal elektrik saja, namun ternyata fenomena ini juga ditemui hampir di keseluruhan kejadian di alam semesta, dan juga pada diri manusia. Jadi ini adalah suatu fenomena yang berlaku umum dan universal di seluruh alam.
Gambar berikut ini adalah gambar dari suatu ledakan supernova yang berasal dari salah satu bintang di alam semesta. Sinarnya sangat terang sekali, sehingga karena teramat terangnya maka sinar tersebut menghalangi sinar dari bintang-bintang lain di dekatnya. Maka tidak berapa lama dari sinar yang sangat terang tersebut, kemudian bintang itu tiba-tiba menjadi redup dan akhirnya menjadi bintang mati. Nah, sinar yang sangat terang dan singkat tersebut identik dengan Fenomena Gibbs yang kita bicarakan di atas.
Fenomena Gibbs menceritakan kepada kita bahwa sesuatu apa saja, apabila akan berpindah keadaannya maka akan meninggalkan suatu lonjakan singkat sebelum akhirnya akan berpindah ke keadaan berikutnya. Dalam hal ini lonjakan singkat tersebut adalah sinar terang yang berasal dari ledakan supernova dari suatu bintang, sebelum bintang tersebut mati.
Contoh lainnya adalah dalam hal pergantian waktu dari siang ke malam atau sebaliknya. Bagi orang-orang yang memperhatikan pergantian waktu tersebut pasti akan mendapati apa yang dinamakan sebagai Kala. Yaitu suatu kedipan cahaya matahari sebelum akhirnya siang berganti menjadi malam, atau malam berganti menjadi siang. Nah, yang dinamakan Kala tersebut adalah identik dengan lonjakan cahaya singkat yang identik dengan Fenomena Gibbs. Sebelum terjadinya perubahan keadaan pasti ada lonjakan singkat, dalam hal ini lonjakan tersebut adalah Kala.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآياتٍ ِلأَولِي الأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS 3:190)
Tanda yang dimaksud dalam ayat al-Quran di atas adalah apa yang sering dinakan orang sebagai Kala, dan itu adalah salah satu dari Fenomena Gibbs.
Kemudian contoh lainnya adalah pada fenomena gerhana matahari total. Anda pernah memperhatikan bagaimana gerhana matahari berlangsung? Tepat sebelum matahari menjadi gelap gulita karena bayangannya terhalang oleh bulan, maka ada sorot cahaya korona yang terang sekali yang berlangsung singkat. Lonjakan cahaya singkat itu juga adalah salah satu dari Fenomena Gibbs.
Anda pernah merasakan suhu udara di siang hari terasa amat panas, jauh lebih panas dari suhu udara normalnya? Kemudian tak beberapa lama setelah itu akan tiba di daerah tersebut hujan yang sangat lebat dan kemudian udara menjadi dingin. Nah, lonjakan panas yang singkat itu juga merupakan salah satu contoh dari Fenomena Gibbs.
Akhirnya, fenomena ini selain terjadi di alam semesta juga terjadi pada diri manusia. Apakah Anda pernah mendapati atau mendengar cerita: seseorang yang sakit parah selama beberapa waktu lamanya? tiba-tiba dia bangkit dari keadaan koma dan seperti orang yang sehat dia bisa berwasiat kepada sanak familinya. Kemudian tak beberapa lama setelah itu orang tadi meninggal dunia. Nah, keadaan yang tiba-tiba seperti orang sehat itu disebut sebagai lonjakan Fenomena Gibbs.
Beberapa orang yang memperhatikan bagaimana alam semesta dan diri manusia ini diatur oleh suatu Kalimat Allah yang tunggal, dia bisa menyadari gejala ini. Seorang manusia tidak akan berpindah keadaan dari hidup menjadi mati tanpa meninggalkan suatu lonjakan Fenomena Gibbs. Oleh sebab itu apabila seorang manusia benar-benar memperhatikan dirinya, maka dia pasti akan menyadari kapan waktunya akan berakhir dan meninggal dunia.
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمْ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالأَقْرَبِينَ
بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ
“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.” (QS 2:180)
Tanda-tanda maut yang dimaksud pada ayat di atas adalan lonjakan singkat yang telah kita bahas sebelumnya, yang dinamakan sebagai Fenomena Gibbs. Oleh sebab itu apabila kita telah melihat lonjakan Fenomena Gibbs tersebut, maka hendaklah untuk segera berwasiat.
Contoh lain dari fenomena ini dalam diri manusia adalah apa yang sering disebut orang sebagai puber kedua. Dalam siklus kehidupan seorang manusia, maka diakhir usianya manusia akan meninggalkan era asmarandana. Ketika manusia akan meninggalkan era tersebut, maka sebelum rasa asmara tersebut lenyap dari dirinya maka akan ada lonjakan dalam diri manusia yang disebut sebagai puber kedua. Lonjakan ini bersifat singkat, dan sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya bahwa lonjakan ini tidak lain adalah salah satu contoh dari Fenomena Gibbs tadi.
Tepat sebelum tidur, pada saat di antara ambang batas antara sadar dan tidak sadar, indera manusia mengalami lonjakan. Pendengaran anda menjadi hiper-sensitif, bisa mendengar suara tetesan air walaupun jaraknya jauh. Ini juga bagian dari lonjakan Fenomena Gibbs.
Demikianlah beberapa contoh dari Fenomena Gibbs yang ternyata berlaku di seluruh kejadian di alam semesta dan juga pada diri manusia. Ini adalah fenomena yang berlaku umum dan universal, bahwa suatu keadaan tidak dapat sekonyong-konyong berubah tanpa meninggalkan suatu lonjakan singkat. Tanda-tanda.
Sebagaimana dalam kehidupan ini seringkali Anda mendengar, seseorang yang dalam hidupnya ditimpa suatu musibah yang bertubi-tubi, seakan-akan kesedihan sangat melonjak. Namun ternyata hal tersebut berlangsung singkat, karena kemudian setelahnya orang tersebut mendapat anugerah karunia dari Allah yang merubah keadaan hidupnya menjadi sejahtera dan hidupnya bergelimang dengan kebahagiaan.
Maka barangsiapa yang bisa mengambil pelajaran dari kesimpulan ini, mudah-mudahan dirinya akan menjadi lebih bijaksana. Lebih awas dan teliti untuk menyadari keadaan alam dan keadaan dirinya sindiri. Bahwa ternyata tidak ada satu pun perubahan terjadi, tanpa meninggalkan pertanda. (AK)
Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 23.57