Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Rabu, 26 Oktober 2016

Mengenali Siapa Diri Kita Sesungguhnya

Dalam suatu acara pengajian, guru kita menginformasikan kepada murid-muridnya bahwa Rasullullah saw pun mengucapkan Syahadat persis sama dengan yang kita, kaum muslimin ucapkan, yaitu:

اشهد ان لا إله إلا الله وأشهد ان محمد رسول الله

Jadi Syahadat yang diucapkan oleh Rasullullah saw tidak berubah menjadi “Saya Rasullullah” misalnya, akan tetapi tetap yaitu “Muhammad Rasullullah”.

Demikian juga halnya ketika Rasullullah saw ber-Sholawat, maka ucapan Sholawatnya itu sama persis sama dengan yang kita, umat muslimin ucapkan yaitu “Allohuma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad, Wa ‘ala ‘ali Sayyidina Muhammad”.

Mengapa demikian?

Kebanyakan orang tidak memahami bahwa Rasullullah saw dilahirkan dengan nama Ahmad bin Abdullah. Sebagaimana juga ditegaskan dalam ayat al-Quran berikut ini.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ
وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ

“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (QS 61:6)

Dalam ayat tersebut di atas, Allah swt tidak salah sebut atau salah dalam menyebutkan nama kelahiran Rasullullah saw. Tetapi memang demikian adanya.

Lantas apa beda antara Ahmad dengan Muhammad?

Muhammad adalah isi sebenarnya dari wadah fisik yang bernama Ahmad. Dia adalah jabatan yang disandangkan pada raga seorang laki-laki Arab yang ketika lahir bernama Ahmad bin Abdullah.

Adapun Muhammad adalah mahluk yang pertama kali diciptakan Allah swt sebelum seluruh mahluk lainnya tercipta, dan kemudian oleh Allah swt diciptakanlah seluruh wujud di alam semesta ini dari Nur Muhammad tersebut.

Dengan demikian maka seluruh Nabi dan Rasul semenjak dari Nabi Adam as sampai dengan rasul terakhir, mereka mengucapkan kalimat Syahadat yang sama persis dengan yang kita kaum muslimin ucapkan, yaitu Syahadat seperti yang disebutkan tadi di atas, meskipun pada saat itu Ahmad bin Abdullah belum lahir ke dunia.

Bagi Anda yang sudah bisa mengenal diri pribadi sejatinya maka tentu akan memahami siapa yang menjadi isi keris dan siapa yang menjadi rangkanya. Bahwa di dalam tiap-tiap diri itu terdapat diri sejati dan diri kasar, yaitu raga kita ini. Barang siapa yang sudah mampu mengenali diri ini, maka dia akan mengenali siapa diri sejatinya dan siapa diri fisik kasarnya itu.

Sebagaimana juga apabila Anda bertanya kepada alm. Bu Inggit, “Siapakah presiden RI yang pertama itu?” beliau pasti akan menjawab: Koesno. Karena memang nama asli beliau ketika lahir adalah Koesno Sosrodihardjo.

Lantas siapakah sebenarnya Sukarno? Sukarno adalah diri sejati yang menempati wadah fisik kasar dari seorang laki-laki kelahiran Surabaya bernama Koesno.

Demikian juga apabila Anda memperhatikan dengan seksama kata-kata yang pernah diucapkan oleh panglima besar Soedirman. Pada saat beliau menetapkan siasat perang gerilya, beliau mengatakan kepada orang-orang yang meragukan kesehatan beliau,”Bahwa yang sakit itu adalah Soedirman, sedangkan Panglima TNI tidak pernah sakit.” Dan memang benar selama dalam tugas bergerilya itu meskipun harus ditandu, tetapi beliau mampu masuk keluar hutan selama berbulan-bulan.

Nah, apakah Anda sudah mengenali diri pribadi Anda sendiri? Fisik dan raga yang kita tempati saat ini hanyalah wadah. Beberapa puluh tahun dari saat ini wadah fisik tersebut lama kelamaan akan rusak dan binasa, kemudian dikubur dalam tanah. Tetapi apakah dengan demikian Anda akan turut binasa? Tidak bukan? Diri sejati Anda akan tetapi hidup dan Anda akan berpindah dari wadah kasar yang sudah binasa tadi ke alam lainnya.

Nah, kalau demikian halnya, sudahkah Anda mengenal siapa diri sejati Anda itu? (AK/ST)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 02.06