Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Senin, 31 Oktober 2016

Mari Meng-Islamkan Orang Yang Beragama Islam

Guru kita menyerukan kepada para ulama dan siapa saja untuk meng-Islamkan orang-orang yang beragama Islam. Karena menurut pantauan Nabi Ibrahim as dan demikian juga Nabi Yakub as yang diabadikan Allah swt dalam al-Quran, ternyata banyak sekali orang-orang yang beragama Islam tapi sampai dengan ajalnya tidak meninggal dalam keadaan Islam.

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمْ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (QS 2:132)

Jadi sudah menjadi kewajiban dan tugas para ulama di negeri ini untuk segera mengingatkan peringatan dari Allah swt tersebut, tertuju kepada umat Islam itu sendiri, bahwa jangan sampai kita meninggal bukan dalam keadaan Islam.

Mengapa Banyak orang beragama Islam tapi meninggal bukan dalam keadaan Islam?

Kebanyakan umat Islam tidak percaya bahwa Syahadat yang mereka ucapkan itu mudah sekali gugur sewaktu-waktu. Karena emosi amarah, karena dengki sesaat atau karena berbohong, maka Syahadat seseorang akan gugur.

Walaupun hanya sesaat saja, seseorang yang lebih meyakini bahwa obat atau dokter lah yang akan menyembuhkan penyakitnya, sudah gugur dari Syahadatnya.

Oleh sebab itu maka guru menganjurkan agar para ulama menyerukan kepada seluruh umat Islam, agar mereka banyak-banyak memperbaruhi ikrar Syahadat mereka, dan banyak-banyak mengucapkan dua kalimat Syahadat:
اشهد ان لا إله إلا الله وأشهد ان محمد رسول الله

Dengan banyak-banyak mengucapkan ikrar Syahadat tersebut, maka mudah-mudahan apabila ajal datang kapan saja tanpa kita ketahui sebelumnya, kita sudah dalam keadaan Islam.

Inilah yang dimaksud dengan meng-Islamkan Orang yang beragama Islam, karena ternyata banyak sekali orang yang beragama Islam tapi meninggal tidak dalam keadaan Islam. Seharusnya inilah yang dijadikan program utama para ulama ataupun MUI, karena buat apa gunanya mengurusi hal-hal lainnya apabila sebagian besar dari umat Islam meninggal tidak dalam keadaan Islam. (AK/ST)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 23.31