Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Minggu, 05 Februari 2017

Orang Yang Menemukan Pintu Esensi Dari Tiap Sesuatu

Esensi dari tiap-tiap sesuatu adalah Allah swt. Esensi dari setiap kejadian yang terjadi di dunia ini, setiap saat dan dimana saja pada hakekatnya adalah demi untuk menunjukan kepada manusia jati diri Allah, dengan kata lain setiap kejadian tersebut esensinya adalah demi untuk ber-Syahadat, memberi kesaksian terhadap Allah dan Muhammad.

Seluruh yang terjadi di alam semesta ini, dimulai dari dentuman besar big bang pertama kali, adalah dalam rangka ber-Syahadat kepada Allah dan Muhammad. Yaitu demi untuk mewujudkan kesaksian kepada seluruh alam semesta yang tercipta sesudahnya, bahwa ada Allah Tuhan Semesta Alam, dan Allah kemudian mengutus Muhammad untuk seluruh alam. Jadi apabila kita sudah mampu melihat pada asal muasal alam semesta ini diciptakan, bagaimana dia tercipta, mengapa diciptakan dan dalam rangka apa dia diciptakan, maka kita akan bisa melihat Esensi dari semua hal di alam semesta ini.

Orang-orang yang sudah mempu melihat Esensi dari semua hal yang terjadi di alam semesta ini disebut sebagai Ulil Albab.

Sipakah Ulil Albab itu? Dialah orang-orang yang telah mampu melihat dan memahami Esensi dari semua hal. Yaitu orang-orang yang senantiasa berzikir di saat berdiri, duduk atau berbaring. Kapan saja dan dimana saja mereka senantiasa berzikir. Selain berzikir, mereka juga orang-orang yang telah melihat dan menyadari Esensi dari penciptaan langit dan bumi, alam semesta.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآياتٍ ِلأَولِي الأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi Ulil Albab. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS 3:190-191)

Demikianlah juga nasehat guru kita kepada murid-muridnya, bahwa selain berzikir (mengingat Allah swt) sebanyak-banyaknya, beliau juga memerintahkan murid-muridnya untuk mempelajari alam semesta, menyatu dengan alam semesta dan merasa menjadi bagian dari alam semesta itu. Itulah Ulil Albab, orang-orang yang telah memahami Esensi dari segala hal.

Berzikir atau mengingat kepada Allah bukanlah pekerjaan otak dan fikiran semata. Justru yang paling utama dari berzikir adalah pekerjaan dari hati nurani kita. Jadi bukan sekedar eling atau mengingat, tetapi berzikir adalah menyadari dengan sungguh-sungguh sampai hati nurani kita membenarkan kesadaran tersebut.

Bahwa setiap kejadian dalam kehidupan ini, rasa sakit, sedih, kesal, marah, senang dan bahagia, silih berganti kita alami di sepanjang waktu ternyata otu semua bukanlah realitas yang sesungguhnya. Ketika istri kita tiba-tiba sakit dan kita merasa cemas karenanya, ketika anak kita memenangkan lomba dan mendapat hadiah sehingga kita tiba-tiba merasa senang karenanya. Semua kejadian terebut sesungguhnya bukanlah kenyataan yang sebenarnya. Karena ternyata ada Sutradara dibalik semua kejadian tersebut yang telah menuliskan naskah kehidupan kita sebelumnya. Dialah Allah swt yang telah menuliskan segala kejadian tersebut di kitab yang besar, Lauhul Mahfudz. Itulah Esensi yang sebenarnya.

Orang-orang yang telah memahami dan menyadari Esensi tersebut itulah yang oleh Allah swt disebut dengan Ulil Albab. Penjaga pintu Esensi, karena dari pintu itulah maka manusia dapat berhubungan, berdiskusi dan memperoleh petunjuk, inspirasi dan ilham dari Allah swt. Dengan berzikir di saat berdiri, duduk atau berbaring, cobalah temukan pintu itu, karena pintu tersebut ternyata ada di dalam diri anda sendiri. (AK/ST)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 11.31