Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Thursday, 11 May 2017

Allah Created Variety of People

Apakah anda heran mengapa di dunia ini ada banyak sekali agama yang berbeda-beda? Ada banyak sekali umat yang berbeda-beda? Masing-masing dengan hukum, aturan, kebijaksanaan dan budaya yang berbeda-beda.

Mengapa di dunia ini tidak hanya satu umat saja? Mengapa tidak hanya seperti orang-orang Arab saja? Mengapa di dunia ini tidak semuanya gemar mengenakan baju gamis? Memelihara jenggot? Mengenakan jilbab panjang dan cadar? Mengapa di dunia ini tidak semua penduduknya memelihara unta saja? Mengapa di dunia tidak semua orang menggemari musik irama padang pasir saja?

Siapakah gerangan yang menciptakan seluruh perbedaan ini? Sehingga akibat dari adanya perbedaan ini, maka tugas para pendakwah menjadi semakin berat saja. Demi untuk menciptakan seluruh manusia menjadi satu umat saja, sebagaimana umat Islam di tanah Arab sana.

Maka, ketahuilah bahwa yang menciptakan seluruh perbedaan ini adalah Allah. Ketahuilah bahwa yang mengizinkan adanya perbedaan agama, hukum, aturan dan budaya diantara manusia ini adalah Allah. Bukan alam, bukan manusia, bukan juga syaithan atau iblis, tapi Allah.

Apakah sekarang anda tetap akan berusaha untuk menghapus perbedaan ini dan berusaha menghancurkan setiap perbedaan sehingga akhirnya manusia itu hanya terdiri dari satu umat saja? Satu umat Islam seluruh dunia? Apakah anda akan melawan kehendak dan ketentuan Allah yang menghendaki adanya perbedaan itu?

Apakah dengan mempergunakan al-Quran anda akan menyalahkan seluruh kitab-kitab agama lain yang sebelumnya? Padahal al-Quran itu adalah justru untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya? Apakah anda akan menghakimi seluruh keyakinan agama lain menurut hawa nafsu anda dengan meninggalkan cara-cara yang benar?

Percayakah anda bahwa untuk setiap umat, bahkan seperti orang Jawa yang tinggal di pedalaman sekalipun, Allah pernah menurunkan aturan dan jalan petunjuk yang terang sebelumnya?

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ
بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى
اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS 5:48)

Jadi menurut ayat di atas, apakah perbedaan itu tujuannya harus dipertentangkan dan ditentukan mana yang paling benar? Atukah maksud dari setiap perbedaan ini agar supaya Allah bisa menentukan siapakah yang paling banyak berbuat kebajikan?

Jadi menurut ayat di atas, siapakah yang akan menjadi penentu bagi hal-hal yang diperselisihkan itu? Siapakah yang berhak menghakimi hal-hal yang menjadi perselisihan itu? Apabila saat ini ada syaikh yang menghakimi setiap perselisihan paham dan keyakinan, apakah syaikh tersebut telah merampas hak Allah? Apabila saat ini ada syaikh yang menghakimi setiap perbedaan, apakah berarti dia telah menistakan surat al-Maidah ayat 48?

Untuk tiap-tiap umat yang ada di muka bumi ini, baginya Allah pernah menurunkan RasulNya untuk menetapkan aturan, hukum dan budaya bagi mereka dengan adil dan bersahaja.

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ رَسُولٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ رَسُولُهُمْ قُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
“Tiap-tiap umat mempunyai Rasul; maka apabila telah datang Rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS 10:47)

Jadi kalau demikian, siapakah Rasul Allah yang pernah diturunkan kepada orang-orang Sunda dahulu kala? Siapakah Rasul yang pernah diturunkan kepada orang-orang Jawa dahulu kala? Kepada orang-orang Melayu? Orang Dayak bahkan Papua? Ayo, siapakah Rasul itu?

Lha, koq sekarang berani-berani bilang bahwa seluruh orang Sunda dari zaman dahulu kala, orang Jawa dari zaman dahulu kala, orang Dayak dan bahkan Papua adalah para penghuni neraka? Mengapa banyak orang sekarang yang menjadi hakim bagi keyakinan, agama, aturan dan budaya orang lain? Apakah orang-orang sekarang ini sudah menjadi tuhan semua?(AK)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 13.56