Minggu, 25 Juni 2017
Kemenangan Yang Nyata
Gema takbir terdengar terus menerus semalam suntuk di mana-mana, dari setiap masjid dan surau, semua orang menggemakan takbir di malam Idul Fitri. Bahkan ada yang mencoba nekat untuk melakukannya dengan pawai di jalan-jalan utama, sambil menabuh bedug.
Dahulu kala, suara gema takbir yang sama pernah digemakan dengan lantang pada saat peristiwa penaklukan kota Mekkah. Sebelumnya kota Mekkah dikuasai oleh orang-orang kafir Quraisy, kemudian setelah beberapa tahun lamanya akhirnya Allah swt membenarkan mimpi Rasulullah saw, yaitu bahwa kaum muslimin akan memasuki kota Mekkah dengan rasa aman dan penuh dengan kemenangan. Itulah janji Allah yang ditepati.
Pada peristiwa penaklukan kota Mekkah tersebut itulah, ribuan pasukan kaum muslimin memesuki kota dengan menggemakan suara takbir, persis sama dengan suara takbir yang saat ini digemakan oleh kaum muslimin saat hari raya Idul Fitri kali ini. Tabir menggemakan pesan Keagungan dan Ke-Maha Besara-an Allah swt. Tidak ada satu pun, tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dari Allah. Allah lah yang Masa Besar, Yang Paling Besar dari segala sesuatu. Sedangkan kita semua ini hanyalah sesuatu yang kecil.
Gedung-gedung pencakar langit, bukit, gunung dan bumi ini semua kecil, bagaikan setitik debu yang mengambang di ruang angkasa. Allah lah yang Paling Bear.
Dahulu, pada saat kaum muslimin baru saja pulang setelah menyelesaikan peperangan yang dashyat, perang Badar. Rasulullah saw menyatakan kepada kaum muslimin, bahwa mereka baru saja menyelesaikan perang yang kecil, dan mereka akan segera menyongsong peperangan yang lebih besar lagi, yaitu perang melawan hawa nafsu sendiri.
Dari sekian banyak peperangan yang dialami oleh Rasulullah saw dan kaum muslimin waktu itu, maka tidak ada perang yang lebih dashyat dibandingkan dengan perang melawan hawa nafsu sendiri. Dan tidak ada suatu kemenangan yang melebihi kemenangan menaklukan diri sendiri.
Itulah kemenagan yang nyata. Kemenangan menaklukan ego pribadi, sehingga dengannya maka Allah swt akan mengampuni dosa-dosa kita yang lalu dan yang akan datang.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” (Qs 48:1-2)
Maka kemudian, atas berkat kemenangan yang nyata inilah maka sudah sepantasnya pada hari ini pun kaum muslimin menggemakan takbir dimana-mana terus menerus. Agar supaya kita semua ingat dan sadar, bahwa menyadari akan betapa kecil dan kerdilnya diri ini dan betapa Allah yang Jauh Lebih Besar dari semuanya, adalah sesuatu kemenangan.
Selama hidupnya manusia memiliki banyak sekali musuh. Syaithan dan bala tentara iblis yang jumlahnya berjuta-juta prajurit itu semua adalah musuh manusia. Akan tetapi, ternyata musuh terbesar manusia ada di dalam dirinya sendiri, yaitu hawa nafsunya. Menaklukan hawa nafsu, memperoleh ampunan Allah, kembali kepada fitrah semula, itu adalah sebuah kemenangan yang nyata, kemenangan yang besar. Tidak ada kemenangan yang lebih megah dari itu. (AK/ST)
Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 11.37