Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Minggu, 2 Juli 2017

Shalawat Ummi

Diantara sekian perintah Allah swt kepada orang-orang beriman, salah satunya adalah perintah untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Sebagaimana Allah dan para malaikatNya juga bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS 33:56)

Bagi sebagian manusia mungkin akan membingungkan, mengapa Allah swt Yang Maha Kuasa bershalawat kepada Nabi? Tidak lain jawabannya adalah karena antara bershalawat dan ber-tawassul memiliki keterkaitan yang erat.

Dahulu, di awal penciptaan pertama kali mahluk, maka mahluk yang pertama kali diciptakan Allah swt adalah Nur Muhammad. Demikian juga nanti kelak pada saat segalanya akan kembali kepada Allah swt, maka semua mahluk akan kembali kepada Allah melalui Nur Muhammad itu juga. Metode dan jalan yang bisa mengantarkan setiap mahluk kembali kepada Allah swt, itulah jalan yang disebut dengan shalawat.

Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi, tidak mungkin dapat dicapai oleh mahluk. Ketinggian dan Keagungan Allah azza wajala tidak mungkin dapat digapai oleh mahluk. Sehingga untuk bisa mencapaiNya, maka Allah membuatkan jalan bagi mahluk untuk bisa mencapaiNya, kembali kepadaNya, sebagai karunia dariNya. Jalan dan metode itu ialah Shalawat.

Saat ini, terdapat banyak sekali jenis shalawat. Semuanya berdasarkan petunjuk dan referensi dari kitab-kitab hadits. Ada shalawat yang ditujukan untuk mendoakan kesejahteraan bagi Nabi, ada shalawat yang ditujukan untuk mengharapkan pertolongan syafaat dari Nabi, dan sebagainya. Namun dari sekian banyak jenis shalawat yang ada, guru kita mengajarkan satu jenis shalawat yang ditujukan bagi orang-orang beriman untuk membuka jalan hubungan kepada Allah dan RasulNya dan memperoleh petunjuk langsung dari Allah swt.

Mengapa disebutkan bahwa Rasulullah saw adalah Nabi yang Ummi (Buta Huruf)? Yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw adalah Nabi Yang Ummi ialah Allah swt sendiri. Hal ini disebutkan dalam beberapa ayat di al-Quran.

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (QS 7:158)

Mengapa dalam ayat di atas, koq disebutkan bahwa Rasulullah saw adalah Nabi Yang Ummi (Buta Huruf)? Beberapa kalangan dari umat Islam ada yang tidak bisa menerima bahwa Rasulullah saw adalah seorang yang buta huruf sebagai suatu kenyataan. Jawabannya adalah bahwa dalam hal berhubungan dengan Allah swt, dalam hal menerima petunjuk dari Allah swt, maka ilmu dan kecerdasan manusia yang dipelajari dari hasil membaca ternyata menjadi hijab dan penghalang.

Oleh sebab itu, maka dalam rangka menerima petunjuk Allah, ilmu dan kecerdasan yang kita miliki harus disimpan dahulu sejenak. Membiarkan barang sejenak diri kita menjadi orang yang kosong dan tidak tahu apa-apa, orang yang polos lagi buta huruf. Bershalawat kepada Nabi yang juga buta huruf dan bodoh, menghamba dan merendah di hadapan Allah Yang Maha Mengetahui. Menerima segala petunjukNya yang tidak berupa huruf ataupun kata-kata, tetapi berupa al-Qalam. Yang dengan petunjukNya itu, maka kita akan mengerti dengan sendirinya, tanpa harus belajar.

Begitulah kiranya mengapa orang-orang bijak dahulu mengatakan bahwa barangsiapa yang sudah mengenal Tuhannya, maka dia akan mendapati bahwa dirinya adalah bodoh.

Diantara sekian banyak jenis shalawat dan sekian banyak tujuan serta maksud dari bershalawat, maka guru ktia mengajarkan salah satu jenis shalawat yang sangat berguna. Shalawat yang akan mendekatkan hubungan kita dengan Allah dan RasulNya, yang akan membuka jalan hubungan tersebut dan memperoleh petunjuk langsung dari Allah swt. Sungguh ini adalah sebuah shalawat yang paling ampuh dan paling berguna. (AK/ST)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 23.37