Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Minggu, 04 Februari 2018

Syaithan Menghasut Pemimpin Agama

Semenjak iblis diusir dari surga dan dilaknat Allah swt, semenjak saat itu iblis merasa dendam dengan manusia. Iblis bersumpah di hadapan Allah swt bahwa mereka dan para pengikutnya akan berusaha untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus semuanya.

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS 15:39)

Semenjak zaman Nabi Adam as, Allah swt telah mengutus beberapa orang Rasul-Nya untuk membimbing dan memberi petunjuk kepada manusia agar supaya mengikuti jalan yang lurus. Akan tetapi, selama itu pula iblis dan para pengikutnya berusaha untuk menyesatkan manusia dari jalan yang lurus.

Umat-umat terdahulu seperti Yahudi dan Nasrani telah disesatkan oleh iblis, yaitu dengan merubah ajaran asli yang pernah diajarkan oleh Rasul Allah dan merubah isi dari sebagian kitab-kitab yang pernah diturunkan, serta mereka menghasut para alim ulama, rahib dan pendeta mereka untuk memakan harta dengan cara-cara yang bathil.

Bagaimana cara iblis menyesatkan umat-umat terdahulu seperti umat Yahudi dan umat Nasrani? Caranya adalah dengan cara menghasut agar supaya umat percaya sepenuhnya dan tunduk taat pada para alim ulama, para rahib dan pendeta mereka. Seakan-akan mereka itu adalah tuhan selain Allah.

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا
لِيَعْبُدُوا إِلَٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS 9:31)

Kemudian setelah umat tunduk patuh dan taat kepada para alim ulama, rahib dan pendeta mereka, maka kemudian iblis menghasut dan memperdaya para rahib dan pendeta mereka sehingga mereka menyimpang dari ajaran aslinya. Kemudian selain itu, para rahib dan pendeta tadi juga dihasut untuk memakan harta dengan cara yang bathil. Mereka memanfaatkan agama untuk kepentingan mengumpulkan harta dan kekayaan. Memungut bayaran yang tinggi dan meyakinkan jamaahnya bahwa hal tersebut adalah wajar dan diperbolehkan. Padahal ajaran para Nabi dan para Rasul Allah swt tidak ada yang seperti itu, semuanya mengajarkan mereka untuk tidak pernah meminta bayaran dalam berdakwah dan melayani umat.

Setelah para alim ulama, rahib dan pendeta Yahudi dan Nasrani terhasut iblis untuk menyelewengkan ajaran asli dan memakan harta dengan cara yang bathil, maka kemudian seluruh umat yang mengikutinya akan tersesat juga. Demikianlah rupanya kiat-kiat dan strategi yang telah dijalankan oleh iblis sebelumya dan berhasil.

Nah, hal yang sama sebenarnya juga bisa terjadi pada umat Islam saat ini. Banyak sekali ulama yang telah mengajarkan ajaran agama yang melenceng dari aslinya, seperti ajaran kekerasan, ajaran untuk membenci umat lainnya dsb. Saat ini juga banyak sekali ulama yang menjadikan agama sebagai profesi, lahan untuk mengumpulkan harta dan kekayaan. Ulama menjadi seperti selebriti, dan agama seakan-akan menjadi bahan komoditi bisnis yang laku keras. Tentu saja hal ini adalah keliru.

Pada hari ini, iblis dan bala tentaranya telah diturunkan untuk menempel ketat para ulama. Menghasut dan memperdaya para ulama agar melenceng dari ajaran asli agama Islam. Satu ulama bisa dikawal oleh banyak sekali iblis dan pasukannya. Tujuannya adalah untuk menyelewengkan ajaran yang akan diceramahkan kepada umat Islam.

Bagi anda yang memiliki kemampuan dan diberikan keutamaan Allah swt, anda bisa memeriksa dan membuktikannya sendiri. Bahwa hal ini adalah sesuatu yang nyata, bukan sekedar kira-kira atau isapan jempol semata. Panggil dan tanyai sendiri iblis atau bala tentaranya yang saat ini hinggap di tiap-tiap ulama terkenal di Indonesia. Nanti anda akan mendapatkan jawabannya sendiri dari mereka. Sekali lagi silahkan diperiksa dan dibuktikan sendiri.

Apabila ulama sudah berhasil dihasut dan diperdaya oleh tipu daya iblis, maka bisa anda bayangkan sendiri bagaimana nasib selanjutnya umat Islam di Indonesia. Pasti akan sama halnya dengan apa yang pernah terjadi sebelumnya pada umat Yahudi dan Nasrani terdahulu.

Oleh sebab itu maka guru kita berpesan agar para ulama menyadari hal ini. Kita masih dan tengah berperang dengan musuh kita yang nyata, yaitu syaithan. Perang belum usai. Jadi berhati-hatilah dengan hasutan dan tipu daya iblis. Bersihkan diri dan banyak-banyak beristighfar, jangan memakan harta dari yang bathil. Menghidupkan agama Islam, dan bukan malahan mencari penghidupan dari agama Islam.

Ulama diharapkan untuk tidak mempertontonkan banyaknya harta yang dimiliki ataupun banyaknya istri yang dimiliki. Hiduplah dalam kesederhanaan dan penuh dengan keprihatinan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dahulu. Para ulama hendaknya mengenali diri pribadinya sendiri dengan seksama. Siapa yang paling dekat dengan diri dan pemikirannya saat ini? Allah ataukah syaithan? (AK/ST)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 23.33