Opini Aktual

Jumat, 24 Agustus 2018

Salah Kaprah tentang Ibadah Qurban

Di Indonesia, ibadah Qurban yang dilakukan setiap hari raya Idul Adha selalu identik dengan penyembelihan hewan qurban. Seperti misalnya menyembelih kambing, domba atau pun sapi. Sehingga kata qurban diartikan sebagai hewan yang akan disembelih atau pun dikorbankan.

Disinilah letaknya salah kaprah tentang ibadah qurban tersebut. Sehingga apabila kita bertanya kepada beberapa orang mengapa mereka tidak melaksanakan qurban di hari raya Idul Adha, maka mereka akan menjawab karena tidak punya uang untuk membeli hewan qurban.

Sebenarnya apakah arti qurban itu sendiri? Qurban berasal dari bahasa Arab yang berarti dekat. Kata qurban tersebut diambil dari kata: qaruba (fi’il madhi) – yaqrabu (fi’il mudhari’) – qurban wa qurbaanan (mashdar), yang artinya adalah mendekati. Jadi arti kata qurban itu sendiri sebenarnya adalah sesuatu ibadah yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

Nah, bagaimana al-Quran menjelaskan tentang ibadah qurban itu sendiri? Ibadah qurban ternyata sudah ada jauh sebelum masa Nabi Ibrahim as dan Ismail as. Yaitu ketika kedua orang putera Nabi Adam as diperintahkan untuk melaksanakan persembahan berupa hasil bumi ataupun hasil ternak mereka yang ditujukan kepada Allah swt dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ
الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS 5:27)

Dalam kasus di atas, tidak ada peristiwa penyembelihan hewan, karena baik Qabil maupun Habil tidak menyembelih hewan untuk qurban yang mereka persembahkan, melainkan mereka hanya memberi persembahan berupa hasil pertanian maupun hasil peternakan mereka.

Jadi sebenarnya ibadah qurban adalah segala macam ibadah yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

Nah, kalau demikian halnya, maka apabila pada saat hari raya Idul Adha seseorang telah menyembelih hewan dengan maksud dan niat di dalam hatinya demi untuk pencitraan, demi untuk menjaga gengsi atau demi untuk alasan-alasan lainnya, maka yang demikian itu bukanlah merupakan ibadah qurban.

Sebaliknya, seseorang yang dengan ikhlas berbuat sesuatu dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, seperti misalnya berzikir, melakukan wirid, atau datang ke tempat pengajian yang cukup jauh semata-mata diniatkan itu hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, maka hal tersebut adalah termasuk dalam ibadah qurban. (AK)


Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN at 13.11