Selasa, 04 September 2018
Amalan Para Penduduk Langit
Pada hari ini, banyak orang yang rela membayar mahal demi untuk kemashyuran dirinya agar dikenal oleh banyak orang. Pencitraan dan publikasi dijadikan sebagai alat utama demi untuk meraih ketenaran di tengah manusia. Dengan ketenaran itulah maka seseorang dapat mengeruk berbagai macam keuntungan.
Mulai dari artis sampai dengan ustadz dan mubaligh berlomba-lomba untuk meraih ketenaran agar supaya mereka menjadi terkenal dan mashyur di tengah kalangan manusia.
Apakah seseorang yang terkenal di kalangan manusia adalah juga terkenal dan mashyur dalam pandangan Allah swt, malaikat dan para penduduk langit? Jawabannya adalah belum tentu.
Bahkan guru kita justru mengajarkan hal yang sebaliknya. Biarlah kita tidak tersohor di kalangan manusia, tidak dikenal oleh banyak orang, bahkan biar saja kita dikecilkan oleh sebagian besar masyarakat, asalkan jangan dikecilkan oleh Allah swt, malaikat dan para penduduk langit. Cukuplah Allah swt yang menjadi saksi bagi segala amal perbuatan yang kita lakukan.
قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۚ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
“Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS 17:96)
Cukuplah Allah swt yang menjadi saksi atas segala amal perbuatan yang kita lakukan. Bagi kebanyakan organisasi dan pergerakan Islam, kata-kata tersebut kerap dijadikan sebagai jargon perjuangan mereka. Akan tetapi bagi guru kita, beliau mengajarkan agar kata-kata tersebut benar-benar menjadi pedoman bagi amal kesehari-harian kita. Bukan hanya sebatas jargon, sebagaimana yang banyak dilakukan oleh organisasi Islam saat ini, namun pada kenyataannya justru apa yang dilakukannya adalah sebaliknya.
Begitulah amalan para penduduk langit. Sepi dan tidak banyak dikenal oleh manusia, namun justru ternyata mereka itu sangat dikenal oleh Allah swt, malaikat dan segenap para penduduk langit. Meskipun jumlah mereka hanya sedikit sekali. Hanya terdiri dari segelintir orang saja. (AK/ST)
Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN at 23.59