Opini Aktual

Kamis, 03 Januari 2019

Sholat Untuk Mengingat Allah

Sebagai seorang hamba, manusia diciptakan Allah swt dengan insting dan keinginan untuk beribadah kepada Tuhannya. Di dalam ajaran Islam, ibadah itu ada berbagai macam jenisnya, mulai dari sholat, berpuasa, menunaikan zakat, berbuat baik sampai kepada menunaikan ibadah haji atau umroh.

Akan tetapi sayangnya tidak banyak umat Islam saat ini yang memahami keterkaitan antara ibadah yang satu dengan yang lainnya. Seakan-akan tiap-tiap ibadah tersebut adalah terpisah-pisah dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali. Padahal kenyataannya tidak lah demikian.

Misalnya ibadah sholat, maka ibadah tersebut dilaksanakan oleh seorang hamba bukanlah dalam rangka untuk sujud dan ruku semata, bukan pula dengan maksud untuk mengumpulkan pahala. Akan tetapi ibadah sholat itu dilakukan adalah dalam rangka untuk mengingat Allah swt.

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS 20:14)

Sholat fardhu yang 5 waktu dalam sehari semalam itu hanyalah merupakan cara Allah swt untuk mendidik manusia agar hatinya senantiasa dapat mengingat Allah swt.

Karena sebenarnya sholat itu seharusnya senantiasa dilakukan oleh seorang hamba selama-lamanya. Seorang hamba harus selalu dalam keadaan tetap dan abadi dalam mengingat Allah swt, dalam menyembah dan dalam sholatnya.

الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ
“yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.” (QS 70:23)

Maka untuk dapat melaksanakan sholat sehari semalam 50 kali jumlahnya, agar supaya dapat menunaikan sholat sepanjang waktu, maka caranya adalah dengan cara berzikir, mengingat Allah swt. Karena memang berzikir dalam rangka mengingat Allah swt itulah ibadah yang paling tinggi keutamaannya. Jadi bukan sholat fardhu yang 5 waktu itu sendiri.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ
وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya berzikir mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 29:45)

Demikianlah guru kita mengajarkan kepada murid-muridnya untuk meluruskan pemahaman yang salah dan keliru selama ini. Bahwa sholat itu adalah dalam rangka berzikir untuk mengingat Allah swt, dan ternyata berzikir itulah yang lebih besar keutamaannya dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lainnya.

Sehingga dengan demikian maka seseorang yang telah melaksanakan ibadah sholat 5 waktu sehari semalam janganlah merasa bangga. Karena itu belum apa-apa, belum sampai kepada tujuan yang sebenarnya, belum sampai kepada ibadah yang paling utama. (AK/ST)


Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN at 23.12