Opini Aktual

Senin, 28 Januari 2019

Keluarga: Universitas Kehidupan

Yang membuat seseorang selamat di kehidupan akhiratnya kelak, bukan semata-mata dari tingginya ilmu agama, atau banyaknya pahala. Akan tetapi yang jauh lebih penting adalah sifat Sabar, Jujur dan Ikhlas. Tanpa sifat-sifat Sabar, Jujur dan Ikhlas maka seseorang tidak akan selamat di kehidupan dunia dan akhirat nanti.

Untuk dapat memiliki sifat Sabar, Jujur dan Ikhlas tersebut, maka tidak ada perguruan tinggi yang dapat mengajarkannya, tidak ada ustadz yang dapat memberikan pendidikannya, selain dari pada mempraktekannya langsung di dalam sebuah keluarga. Berumah tangga bagi seorang muslim adalah pintu gerbang untuk membina keluarga, dan di keluarga itulah kita semua akan menjalani pendidikan dan sekaligus ujian langsung untuk menentukan apakah kita ini Sabar, Jujur dan Ikhlas ataukah tidak.

Biarpun dia seorang ustadz, ataupun ulama besar yang luas ilmu pengetahuan agamanya, tetapi apabila di dalam keluarganya dia tidak bisa menunjukan sifat-sifat Sabar, Jujur dan Ikhlas maka ilmu pengetahuan agamanya itu tidak berguna. Tanpa sifat-sifat Sabar, Jujur dan Ikhlas di dalam keluarga maka kita tidak akan selamat dari api neraka.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ
اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُون

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS 66:6)

Demikianlah, guru kita mengajarkan kepada murid-muridnya untuk menjaga keluarga dan rumah tangganya dengan sifat-sifat Sabar, Jujur dan Ikhlas. Menjadikan keluarga sebagai universitas kehidupan, yang akan menempa dan menguji kita.

Tidak mengapa kita berjalan jauh untuk mencari ilmu, akan tetapi perguruan tinggi kehidupan itu sejatinya ada di dalam rumah tangga kita sendiri. (AK/ST)


Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN at 09.58