Opini Aktual

Sabtu, 02 Maret 2019

Apakah Surga Hanya Bagi Kaum Muslimin Saja?

Dalam suatu malam pengajian, seorang murid bertanya kepada guru: “apakah surga itu diperuntukkan bagi kaum muslimin saja?”

Bagi kebanyakan pendapat dan pemahaman kebanyakan kaum muslimin saat ini, surga itu hanyalah diperuntukkan bagi kaum muslimin saja. Apalagi pendapat dan pemahaman sebagian orang-orang yang berpandangan radikal, surga itu hanyalah diperuntukan bagi kalangan mereka saja. Orang-orang diluar kalangan mereka, yang berbeda pemahaman dengan mereka, seluruhnya adalah mutlak penghuni neraka. Begitulah kiranya pemahaman sempit kaum radikal saat ini.

Guru kita menjawab bahwa tidak ada satu pun ayat di dalam al-Quran yang menyatakan bahwa surga itu hanya diperuntukkan bagi orang Islam saja. Tidak ada. Surga itu adalah milik Allah swt, dan orang-orang yang akan memperoleh hadiah surga dari Allah swt adalah orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Bukan orang Islam saja.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.” (QS 18:107)

Pertanyaan yang sama sebenarnya dahulu pernah ditanyakan juga oleh salah seorang sahabat Rasulullah saw bernama Salman al-Farisi. Dia bukan orang Arab, Salman adalah orang Persia. Di sepanjang perjalanan hidupnya dia telah bertemu dan berinteraksi dengan banyak pendeta, rahib dan penganut agama lainnya, seperti orang-orang yahudi, Nasrani dan Shabiin, yang mereka itu teguh dalam keimanannya kepada Allah swt.

Nah, untuk menjawab pertanyaan Salman al-Farisi inilah kemudian turun Firman Allah swt yang diabadikan dalam surat al-Baqarah ayat 62 berikut ini:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ
أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian, dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS 2:62)

Sebelum agama Islam diturunkan di Mekah, banyak sekali orang-orang Nasrani yang dibantai oleh kaisar Romawi saat itu karena demi mempertahankan keimanan mereka. Diantara orang-orang Nasrani itu ada yang direbus dalam air mendidih, ada yang dikoyak tubuhnya dengan tali yang ditarik kuda, ada yang disiksa dengan dikuliti tubuhnya lalu dibakar, dan sebagainya.

Nah, semua orang-orang yang beriman kepada Allah swt itu nanti di akhirat kelak akan mendapat ganjaran Allah swt sesuai dengan iman dan amal sholehnya.

Sungguh picik pandangan orang-orang yang menyatakan bahwa semua orang Islam itu akan mendapat hadiah ganjaran surga. Karena ternyata banyak juga orang Islam yang memiliki perilaku dan akhlak yang kotor. Diantara mereka ada yang menjadi pembunuh ibunya sendiri, ada yang menjadi guru mengaji lalu mencabuli anak didiknya sendiri, ada ustadz yang mengkonsumsi dan menghalalkan narkoba, ada pula kyai yang menganiaya santrinya sendiri. Apakah menurut anda orang yang beriman mau melakukan hal-hal yang keji seperti itu? Apakah menurut anda orang yang beramal sholeh akan melakukan perbuatan yang dimurkai Allah swt? Jadi kalau mereka tadi itu bukan termasuk orang yang beriman, bukan pula termasuk orang yang beramal sholeh, apakah menurut anda mereka itu kelak di akhirat nanti akan memperoleh hadiah dari Allah swt?

Oleh sebab itu, kita jangan pernah mengklaim diri ini sebagai yang paling benar, paling berhak masuk surga. Belum tentu diri kita ini sudah beriman, karena hanya Allah swt saja yang berhak menyatakan apakah diri kita ini termasuk telah beriman atau belum. Jangan merasa bahwa diri kita ini sudah Islam yang sempurna, karena yang berhak menyatakan "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (QS 36:58) hanyalah Allah swt saja, bukan kita, bukan ustadz ataupun ulama.

Jadi, dalam kehidupan ini marilah kita berlomba-lomba untuk menjadi orang yang paling baik iman dan amal sholehnya. Rendah diri dan tidak angkuh di hadapan manusia dan di hadapan Allah swt. Karena sadarilah, bahwa di dunia ini, tidak ada satu jengkal pun tanah, yang apabila kita berdiri melainkan itu adalah di hadapan Allah swt. (AK/ST)


Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN at 23.17