Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Selasa, 22 September 2015

Perjanjian Awal Mula Pertama

Sebelum manusia diciptakan Allah dari sari pati tanah, sudah ada mahluk cerdas sebelumnya yang menghuni alam semesta ini yang diciptakan Allah dari cahaya dan api. Kemudian Allah menciptakan Adam as. dari tanah liat dan kemudian meniupkan ruh-Nya sehingga hiduplah dia.

Ketika Allah memerintahkan semua mahluk untuk tunduk kepada Adam as. maka mereka semua tunduk patuh kepada perintah Allah, kecuali iblis. Maka terlaknatlah iblis karena membangkang dan termasuk diantara mahluk Allah yang kafir dan diusir dari Firdaus.

Kemudian iblis bersumpah:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
“Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, maka aku benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (QS 7:16)

Demikianlah sebuah perjanjian iblis di hadapan Allah pada saat awal mula pertama kali manusia diciptakan. Begitu pula seterusnya sepanjang masa, iblis tidak akan pernah bersedia untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dikarenakan oleh sumpahnya itu. Hal ini disebabkan karena Syahadat adalah jalan yang lurus itu sendiri, Syahadat adalah Siratal-Mustaqiim.

Apabila anda mendapati suatu gangguan dari iblis, maka jangan lah anda berharap untuk dapat mengusirnya dengan bacaan ayat al-Quran. Boleh jadi iblis justru lebih pintar membaca al-Quran dibandingkan dengan anda. Dalam pengajian di yayasan YAKDI kami sudah membuktikannya sendiri.

Oleh sebab itu jangan heran, bahwa apabila iblis diperkenankan untuk berkhutbah maka isi dari khutbahnya itu tidak akan jauh berbeda dengan kebanyakan para ulama saat ini. Anda mungkin akan terkecoh dan sulit sekali mengenalinya, karena kadang-kadang cara iblis untuk menyesatkan manusia sangat halus.

Satu hal yang tidak mungkin diucapkan oleh iblis adalah dua kalimat Syahadat, dan dengan dua kalimat Syahadat itu pula lah yang dapat mengusir gangguan iblis. Iblis tidak tahan mendengar dan merasakan getaran ikrar yang diucapkan oleh anak cucu Adam as. ketika mengucapkan sumpah Syahadatnya.

Dengan meng-ikrar-kan diri ini dengan Syahadat maka seseorang meng-ikhlaskan segalanya hanya kepada Allah swt saja. Seorang mukhlisin, seorang yang ikhlas inilah merupakan titik dimana iblis tidak akan menggoda anak Adam as. sebagaimana perjanjian yang pernah diucapkan iblis (QS 15:39-41):
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.”

إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
“Kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka.”

قَالَ هَذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ
“Allah berfirman: Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).”

Saudaraku, iblis tidak akan takut dengan ayat kursi atau ayat al-Quran lainnya, karena iblis lebih pintar dan lebih paham al-Quran dibandingkan dengan manusia. Perkataan iblis itu sendiri adalah bagian dari ayat al-Quran sebagaimana ayat-ayat di atas, jadi bagaimana mungkin dia takut dengan perkataannya sendiri.

Usirlah iblis dengan dua kalimat Syahadat, karena kalimat itu adalah batas yang digariskan pada perjanjian awal mula pertama. (AK/ST)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 00.05