Opini Aktual

Selasa, 06 Agustus 2019

Zikir dan Wirid

Zikir dan Wirid adalah 2 hal berbeda yang saling melengkapi, tidak bisa berdiri sendiri. Sebagaimana malam dan siang, laki-laki dan wanita, hidup dan mati, keduanya harus ada bersamaan dan saling melengkapi.

Akan tetapi banyak orang yang sebenarnya tidak mengerti definisi dari Zikir dan Wirid. Dianggapnya bahwa keduanya itu adalah sama. Tidak, keduanya tidak lah sama. Berzikir secara harfiah adalah aktivitas qalbu manusia dalam hal mengingat Allah swt, menyadari keberadaanNya dan menyadari diri ini harus senantiasa menghadap Penciptanya. Adapun Wirid adalah sebaliknya, yaitu aktivitas qalbu manusia yang mengharapkan sesuatu dariNya, menggantungkan sesuatu dari Penciptanya.

Jadi berzikir itu arahnya ke langit, yaitu dari qalbu manusia menghadap Allah swt, sedangkan berwirid itu arahnya adalah sebaliknya, yaitu dari langit kepada manusia. Dari Allah swt turun kepada manusia yang senantiasa menggantungkan diri dan kehidupannya pada Allah swt. Sebagaimana nafas, menghirup dan menghembuskan, keduanya adalah saling melengkapi.

Kata-kata zikir tercantum di dalam al-Quran di banyak sekali ayat, sebaliknya kata wirid itu tidak tercantum di dalamnya. Bahkan ibadah sholat itu pun menurut Allah swt yang memerintahkannya, adalah dalam rangka untuk berzikir mengingat Allah swt.

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS 20:14)

Aktivitas zikir dan wirid banyak dilakukan oleh umat Islam, jadi sebenarnya bukanlah merupakan sesuatu yang istimewa dan luar biasa. Akan tetapi, apa yang membedakan dan membuatnya menjadi istimewa?

Yaitu peran guru. Diperlukan bimbingan dari seorang guru sejati yang dia itu bisa menjamin bahwa aktivitas zikir yang dilakukan oleh murid-muridnya itu adalah benar-benar sampai kepada Allah swt. Demikian juga, diperlukan bimbingan dari seorang guru sejati yang dia itu bisa menjamin bahwa aktivitas wirid yang dilakukan oleh murid-muridnya itu adalah benar-benar mendapatkan pertolongan dan keridhoan Allah swt.

Oleh karena efek dari aktivitas berzikir dan wirid itu ialah membangkitkan energi bathin, maka tanpa bimbingan seorang guru sejati yang dia itu telah memiliki hubungan yang dekat dengan Allah swt, niscaya seseorang akan mudah sekali untuk tersesat. Menyangka bahwa hasil olah energi bathin yang dilakukan dari zikir dan wirid adalah berasal dari Allah swt, namun kenyataannya tidak demikian. Banyak mahluk ghaib yang menyenangi energi bathin tersebut itulah yang justru mendampinginya, bukan Allah swt.

Oleh sebab itu, maka peran guru dalam memberikan bimbingan zikir dan wirid kepada murid-muridnya menjadi sangat penting. Tanpa itu maka seseorang mudah sekali untuk tersesat, terpedaya ataupun tertipu. (AK/SY/ABD/NAS)


Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN at 20.50