Sabtu, 28 September 2024
Kelahiran Dan Kematian
Setiap makhluk baik itu makhluk biologis seperti manusia, flora dan fauna, maupun makhluk non-biologis seperti gunung, planet, bintang dan galaksi, memiliki siklus kehidupan. Yaitu mereka lahir, berkembang dan kemudian menyusut lalu mati.
Sebenarnya, baik makhluk biologis maupun non-biologis memiliki tanda-tanda kehidupan, yaitu mereka memiliki siklus. Setiap yang memiliki siklus, maka mereka dikatakan hidup. Bumi memiliki siklus untuk mengitari matahari, dan matahari pun memiliki siklus untuk mengitari pusat galaksi Bima Sakti. Jadi kita bisa kategorikan bahwa bumi, matahari dan bintang-bintang lainnya adalah hidup.
Di dalam bahasa Al-Quran dikatakan bahwa setiap sesuatu makhluk yang hidup disebut dengan istilah nafs, karena mereka memiliki siklus, sebagaimana halnya makhluk bernafas. Nah setiap yang bernafas itu pasti mengalami siklus kehidupan dan suatu saat kelak akan mengalami juga kematian.
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Setiap Nafs pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS 29:57)
Apakah bintang dan matahari dilahirkan? Ya, semua bintang-bintang dalam gugusan galaksi dilahirkan. Matahari adalah salah satu bintang berukuran sedang, dilahirkan sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu oleh awan gas dan debu raksasa yang disebut nebula matahari, yang kemudian karena gravitasinya berputar dan membentuk gumpalan di tengahnya. Semakin panas sehingga memicu reaksi berantai fusi, yaitu penyatuan atom-atom Hidrogen menjadi Helium dalam jumlah yang sangat besar, sehingga menimbulkan panas dan cahaya secara terus menerus.
Rata-rata umur dari sebuah bintang adalah bervariasi dari 1 milyar tahun sampai dengan 10 milyar tahun. Jadi kira-kira sekitar 5 milyar tahun lagi matahari kita akan mati.
Bagaimana proses kematian matahari? Untuk dapat memprediksi bagaimana proses kematian matahari, maka kita bisa melihat ke luar angkasa dan mempelajari proses kematian dari sebuah bintang di langit. Hal yang sama juga pasti akan terjadi dengan matahari kita.
Pada saat sumber energi di pusat bintang sudah hampir habis, maka sebagian besar dari Hidrogen sudah bereaksi menjadi Helium. Kemudian bintang akan membesar dan berwarna merah, sementara inti bintang akan semakin mengecil dan menjadi sangat padat karena gaya gravitasi yang semakin menguat, sehingga pada suatu saat bintang tersebut akan meledak menjadi supernova. Selubung luar berwarna merah dari bintang tersebut akan terlontar jauh ke luar angkasa membentuk bunga mawar merah, sebagaimana gambar di atas. Itu adalah gambar dari nebula mata kucing, nebula yang terbentuk dari lontaran selubung luar bintang induknya pada akhir masa hidupnya.
Al-Quran 14 abad yang lalu telah memprediksi kejadian pada saat sebuah bintang seperti matahari mengalami kematian.
فَاِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِۚ
“Maka, apabila langit terbelah, lalu (warnanya) menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak.” (QS 55:37)
Gambar nebula mata kucing di atas, yaitu nebula di rasi Draco ini diperkirakan akan menjadi gambaran nasib Matahari kita nanti menjelang kematiannya 5 miliar tahun lagi. (AK)
Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN pada 21.30