Minggu, 13 Oktober 2024
Pembaharuan Dalam Islam
Fenomena pembaharuan dalam Islam menjadi topik yang hangat dan marak saat ini. Ribuan sarjana muslim yang telah lulus dari timur tengah kembali ke tanah airnya masing-masing kemudian membawa ide pembaharuan dalam Islam ini ke negara mereka masing-masing. Seakan-akan pemahaman sebagian besar umat Islam di negara asal mereka saat ini sudah usang, kuno, tidak sesuai dengan zaman dan harus diperbaharui.
Ribuan buku-buku Islam, ceramah-ceramah dan gerakan Islam dibuat untuk menyulut semangat pembaharuan Islam pada umat saat ini. Berbagai kalangan dan umat Islam yang awam seakan-akan terperangah dengan ide dan isi ajaran pembaharuan ini.
Di antara ide pembaharuan ini adalah kewajiban umat Islam untuk meruntuhkan pemerintahan yang selama ini ada, dan menggantinya dengan sistem pemerintahan kekhalifahan Islam. Mereka mengklaim bahwa hal ini adalah merupakan kewajiban, sehingga kitab hukum fiqh yang ada harus diubah.
Saudara pembaca yang budiman, Islam tidak diketemukan kemarin hari. Sehingga akan janggal kiranya tatkala seorang ustadz datang dengan membawa ide-ide yang baru yang sama sekali aneh dan tidak dikenal sebelumnya.
Ide untuk mendirikan negara Islam, ide untuk meruntuhkan pemerintahan yang sah, ide untuk memerangi bangsa Yahudi dan bangsa barat, ide untuk menciptakan teror dan menjadi teroris, ide untuk meledakkan bom di gereja, dan sebagainya. Itu semua adalah ide yang aneh dan dianggap tidak lazim bagi sebagian besar umat Islam saat ini.
Ide ini berawal semenjak awal abad ke-19, ketika sebagian besar umat Islam saat itu berada di bawah kekuasaan imperialisme bangsa barat. Oleh sebab itu, beberapa ulama Islam menetapkan bahwa umat perlu digerakkan untuk merebut kekuasaan. Sehingga umat Islam menjadi berdaulat.
Ide ini dicetuskan oleh beberapa tokoh agama Islam setelah perang dunia ke-2 di banyak negara-negara timur tengah.
Akan tetapi pada kenyataannya, sejarah berkata lain. Pada hari ini, negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim telah merdeka dan terlepas dari penjajahan, dengan kisah dan sejarah serta keputusannya masing-masing, yang menerima kenyataan bahwa dalam suatu negara terdapat banyak elemen bangsanya yang terdiri dari berbagai macam ras, suku dan agama.
Oleh sebab itu maka ide untuk mendirikan negara berdasarkan agama sudah tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman.
Pembaharuan dalam Islam boleh dan bahkan harus dilakukan, akan tetapi harus dalam koridor tertentu. Misalnya saja dalam hal hukum-hukum fiqh dan syariat yang sudah tetap kedudukannya dalam agama Islam, maka hal tersebut tidak boleh dirubah. Pembaharuan dalam Islam hanya boleh dilakukan apabila tujuan dan hasilnya adalah demi untuk memperluas penyebaran Islam. Hal inilah yang sudah dilakukan oleh pembaharu-pembaharu Islam sebelumnya.
Wali Songo di tanah Jawa telah melakukan pembaharuan dalam Islam yang berhasil pada zamannya saat itu. Mereka berhasil menerapkan suatu metode pengajaran dan penyebaran agama Islam, yang hasilnya adalah mayoritas masyarakat Jawa dapat merima Islam dan menjadi muslim.
Sedangkan para penganut Islam radikal saat ini, justru mereka itulah yang menjadi penghambat bagi perkembangan dan penyebaran agama Islam saat ini. Banyak dari kaum non-muslim yang takut dan fobia terhadap ajaran Islam karena ulah mereka itu. Oleh sebab itu maka ide pembaharuan yang mereka kemukakan adalah ide yang salah, ide yang justru menghambat perkembangan Islam.
Banyak dari kaum radikal dan fundamentalis saat ini mereka menciptakan permusuhan dan mengobarkan semangat peperangan. Perang ideologi, perang pemikiran sampai dengan perang mempergunakan senjata dan kekerasan. Meledakkan bom bunuh diri di gereja dan kedutaan besar Amerika Serikat, mendirikan negara ISIS dan meletupkan peperangan dimana-mana.
Apakah dari semua peperangan tersebut Anda dapat menyaksikan adanya pertolongan Allah swt, sebagaimana Dia menolong Nabi Muhammad saw dalam perang Badar? Tidak pernah bukan?
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu (pada saat itu) adalah orang-orang lemah. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur.” (QS 3:123)
Pasukan Taliban di Afghanistan dapat dikalahkan dan diusir oleh beberapa serdadu Amerika Serikat, pasukan pendukung ISIS juga berhasil ditumpas. Kita sama sekali tidak pernah melihat adanya pertolongan Allah swt terhadap mereka. Semua itu artinya apa?
Jadi, mulai sekarang kita umat Islam harus kembali kepada jalan pembaharuan yang benar, yaitu ide segar yang akan membawa perkembangan dan penyebaran agama Islam. Bukan sebaliknya. (AK)
Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN pada 21.55