Opini Aktual

MInggu, 20 Oktober 2024

Allah Tempat Tujuan Kembali

Di dalam kehidupan ini, sering kali sesuatu yang luhur sebenarnya berasal dari pengetahuan yang sederhana yang kita semua sudah memahaminya. Justru rahasia suatu hikmah yang tinggi bisa berasal dari ilmu pemahaman yang sederhana, dan kebanyakan orang sudah mengetahuinya. Jika Anda dapat memetik hikmah yang dikandung dalam suatu tulisan yang sederhana, maka pada hakikatnya itu merupakan suatu rezeki dan pemberian dari Yang Maha Mengetahui.

Sebagian besar pemahaman umat Islam saat ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dangkal akan kehidupan dan kematian, siklus serta arah tujuan kehidupan. Disebabkan karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan tersebut, maka banyak sekali dari kita tidak memahami realitas sebenarnya dari perjalanan panjang kehidupan manusia.

Kebanyakan dari kita mengakui bahwa sebelum sekarang ini, pada hakikatnya kita tidak pernah ada sama sekali. Kemudian Allah swt menciptakan ruh dan kemudian meniupkan ruh tersebut ke dalam janin di dalam rahim yang kemudian setelah lahir menjadi kita manusia. Kemudian setelah mengarungi perjalanan hidup di dunia dan akhirnya mati, lalu di hari akhir dibangkitkan lagi dan dihadapkan pada pengadilan Tuhan. Ada yang masuk surga dan ada pula yang masuk neraka. Mereka kekal di dalamnya.

ى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَّاَحَاطَتْ بِهٖ خَطِيْۤــَٔـتُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَࣖ

“Bukan demikian! Siapa yang berbuat keburukan dan dosanya telah menenggelamkannya, mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itulah penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya.” (QS 2:81-82)

Sehingga dengan demikian banyak sekali dari kita umat Islam menyangka bahwa terminal akhir dari perjalanan kehidupan ini adalah surga dan neraka. Tidak ada lagi kejadian sesudahnya.

Para pembaca yang budiman, pemahaman seperti itu adalah salah dan tidak tepat. Pemahaman tersebut bertentangan dengan ayat al-Quran lainnya. Seperti misalnya adalah ayat al-Quran berikut ini:

كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
“Bagaimana kamu ingkar kepada Allah? padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS 2:28)

Berdasarkan ayat tersebut, kita semua ini pada akhirnya akan dikembalikan kepada Allah swt, bukan selama-lamanya akan hidup di dalam surga atau neraka.

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).” (QS 2:156)

Kita dan seluruh makhluk di alam semesta ini asal muasal-nya dahulu adalah tidak ada, kemudian pada suatu saat nanti kita pun akan kembali tidak ada. Pada awal mulanya dahulu kala sebelum ada apa-apa, yang ada hanyalah Dia Yang Maha Ada. Kemudian di suatu saat nanti setelah seluruh alam semesta hancur lebur, maka yang ada hanyalah Dia Yang Maha Abadi.

Apakah manusia akan hidup abadi di surga atau di neraka? Jawabannya adalah tidak.

- Setiap yang hidup pasti memiliki siklus seperti misalnya siklus pernafasan atau siklus aliran darah, dan sebagainya.

- Setelah pengadilan akhirat kelak, manusia akan hidup di surga atau neraka, dan mereka kekal di dalamnya. Artinya, manusia tidak akan pernah meninggalkan surga atau neraka tersebut

- Di dalam al-Quran disebutkan setiap yang bernafas akan merasakan mati

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS 29:57)

- Jadi di dalam surga atau neraka tersebut, jasad pada akhirnya akan mati, dan sukma atau nyawa manusia akan meninggalkan jasadnya

- Sukma atau nyawa itu pun memiliki siklus sebagaimana halnya nafas. Oleh sebab itu pada akhirnya sukma atau nyawa pun akan meluruh dan lenyap, dan ruh akan meninggalkan sukma atau nyawa tersebut

- Ruh tidak memiliki siklus seperti halnya nafas, maka ruh tidak akan mati, ruh juga tidak akan berkurang atau bertambah usianya. Ruh hidup kekal abadi

- Ruh akan segera kembali lagi kepada Tuan yang memilikinya yaitu Allah swt

- Keseluruhan proses tersebut tadi terjadi di dalam surga atau neraka. Sehingga memang benar ayat al-Quran yang menyatakan bahwa manusia kelak akan kekal di dalam surga atau neraka, sampai dengan saatnya mereka itu mati dan meluruh hingga ruh mereka kembali kepada Allah swt.

Pada akhirnya yang kekal hanyalah Allah swt saja. Dialah yang Awal dan yang Akhir.

هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
“Dialah Yang Awal, yang Akhir, Maha Zahir, dan Maha Batin. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS 57:3)

Sedangkan manusia baik itu di dalam surga maupun di dalam neraka, pada akhirnya mereka berangsur-angsur akan mati dan meluruh sehingga ruh mereka akan kembali kepada Allah swt. Itulah drama perjalanan kehidupan manusia satu babak. Bermula dari tidak ada sama sekali dan kembali menjadi sirna secara sempurna. Maha Benar Allah swt. (AK)


Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN pada 15.30