Minggu, 8 Desember 2024
Zikir Untuk Menghidupkan Hati
Para pembaca yang budiman, cobalah Anda perhatikan sebongkah batu. Maka dia itu keras, mati dan tidak mudah untuk dibentuk, serta tidak menumbuhkan sesuatu pohon apa pun yang dapat memberikan kebaikan. Itulah batu.
Seperti itu juga hati manusia yang keras dan mati. Dia tidak akan mudah untuk dinasihati, tidak akan tersentuh apabila ada kejadian memilukan terjadi, dan tidak berguna apakah Anda memberikan nasihat ataupun tidak. Begitulah hati manusia apabila sudah mengeras seperti batu.
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةًۗ وَاِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ
لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْاَنْهٰرُۗ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاۤءُۗ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِۗ
وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
“Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan ada lagi yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS 2:74)
Hati manusia yang tidak pernah dipergunakan untuk berzikir kepada Allah swt, adalah hati yang diam, tidak berdetak dan tidak bernafas. Lama-kelamaan hati tersebut akan menjadi seperti batu, dan bahkan lebih keras lagi.
Agar supaya hati manusia menjadi hidup, maka dia harus dibuat senantiasa berdetak dan bernafas, seperti halnya jantung. Untuk membuat hati kita berdetak, maka hati harus diperintahkan untuk senantiasa berzikir dengan banyak menyebut nama Allah swt.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ
اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang jika disebut nama Allah, berdetak hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal.” (QS 8:2)
Berapa kalikah kita harus berzikir kepada Allah? Jawabannya adalah sebanyak-banyaknya. Ada ulama yang menganjurkan murid-muridnya untuk mengamalkan zikir atau wirid sekian ribu kali sehari, sebenarnya hal tersebut adalah untuk merealisasikan pemahaman bahwa berzikir itu haruslah sebanyak-banyaknya.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya.” (QS 33:41)
Tidak ada satu jenis ibadah lainnya yang Allah swt memerintahkan seorang yang beriman untuk dilakukan sebanyak-banyaknya kecuali berzikir. Allah swt tidak memerintahkan agar umat Islam melakukan ibadah membaca al-Quran sebanyak-banyaknya, atau puasa sunah atau salat sunah, atau pergi melaksanakan ibadah Umroh sebanyak-banyaknya. Hanya berzikir itu saja yang diperintahkan untuk dilaksanakan sebanyak-banyaknya.
Sedemikian pentingnya berzikir tersebut, sehingga hal ini ditegaskan secara berulang-ulang di dalam al-Quran tidak kurang dari 267 kali. Bahkan ibadah lainnya seperti salat adalah dimaksudkan dalam rangka untuk berzikir kepada Allah swt.
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
“Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah salat untuk mengingat-Ku.” (QS 20:14)
Mengapa berzikir untuk mengingat Allah menjadi sangat penting? Karena sejatinya di dunia ini, Allah swt sudah mengurus segalanya, menjamin rezeki bagi setiap makhluknya. Oleh sebab itu hal terpenting untuk dilakukan manusia adalah senantiasa mengingat Allah. Tidak ada yang lain yang lebih penting dari itu. (AK)
Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN pada 23.25