Opini Aktual

Selasa, 10 Desember 2024

Menggapai Ketenteraman

Berdasarkan data Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), 55% masyarakat Indonesia mengalami stres pada tahun 2020. Dan dari jumlah tersebut, 34,5% mengalami stres ringan, dan 0,8% mengalami stres berat.

Indonesia saat ini mengalami darurat kesehatan jiwa. Mengacu pada data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia mengidap gangguan mental. Dalam data yang sama mengungkapkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun di Indonesia mengalami gangguan mental emosional. Selain itu, lebih dari 12 juta orang dalam kelompok usia yang sama mengalami depresi.

Ketenteraman jiwa menjadi sesuatu yang mahal dan sangat sulit untuk dicapai saat ini oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Coba Anda perhatikan orang-orang yang berlalu lalang di sekitar Anda, kebanyakan dari mereka adalah orang yang tertekan dan terdesak.

Para pembaca yang budiman, apakah Ketenteraman itu? Ketenteraman adalah perasaan jiwa yang tenang karena merasa aman, merasa terlindungi dan merasa ter-sayangi selayaknya dia berada di rumah sejatinya sendiri. Selayaknya seorang bayi yang baru lahir berada di dalam pangkuan ibunya sambil menyusu. Kalbunya akan merasa tenang dan tenteram.

Jiwa atau rohani manusia memiliki jantung, dan jantung tersebut bernama kalbu atau hati. Apabila kalbunya tenang dan tenteram, maka sekujur tubuh jasmani manusia pun akan merasa tenang dan tenteram.

Jadi kalbu akan merasa tenang dan tenteram apabila dia merasa berada di rumah sejatinya sendiri. Di manakah rumah sejati dari kalbu tersebut? Yaitu tempat di mana dahulu pertama kali jiwa atau ruhnya dilahirkan.

Kalbu atau hati menjadi tenteram ketika dia bertemu dengan belahan jiwanya. Mengapa? karena saat pertama kali dia dilahirkan dahulu, jiwa manusia tercipta beserta dengan pasangannya. Oleh sebab itulah maka ketika seseorang melihat dan bertemu dengan pasangan sejatinya, maka hati akan menjadi tenteram. Inilah pasangannya saat di rumah tempat dahulu pertama kali dia diciptakan.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً
وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

“Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS 30:21)

Di rumah sejati dahulu, siapakah Pencipta dari jiwa-jiwa tersebut? Pencipta dari jiwa-jiwa tersebut adalah Allah swt. Dia seperti Ibu yang melahirkan seluruh jiwa di alam raya ini. Penuh dengan rasa kasih dan sayang. Oleh sebab itulah maka setiap kali jiwa-jiwa tersebut mengingat Allah, maka hatinya akan menjadi tenteram.

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (QS 13:28)

Pada hari ini, ketenteraman adalah hal yang mahal, karena dengan ketenteraman jiwa maka segala macam permasalahan duniawi perlahan-lahan akan sirna dengan sendirinya, segala macam penyakit perlahan-lahan akan terobati dengan sendirinya. Itulah mengapa betapa pentingnya kalbu menjadi tenteram.

Ketenteraman adalah Anda pulang kembali ke rumah tempat Anda dilahirkan dahulu. Bertemu dengan Ibu yang melahirkan dan senantiasa menyayangi Anda. (AK)


Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN pada 23.57