Selasa, 3 November 2015
Kekeliruan Fatal dalam Menanamkan Nilai-Nilai Islam
Ketika salah satu stasiun televisi menayangkan acara pemilihan da’i cilik, dimana anak-anak kecil berusia di bawah 10 tahun sudah pandai berceramah, sebagian dari kita merasa bangga dan senang. Demikian juga tatkala stasiun televisi lainnya menayangkan program lomba menghafal al-Qur’an bagi anak-anak kecil ataupun santri-santri cilik.
Gejala dan sistem metode seperti ini juga banyak ditiru dan diajarkan oleh guru-guru agama Islam di sekolah-sekolah umum maupun madrasah ataupun pondok pesantren. Dimana anak-anak didik dicekoki dengan pelajaran untuk menghafal al-Qur’an sebanyak-banyaknya.
Saudaraku, praktek seperti ini adalah keliru. Metode menanamkan Islam yang dipraktekan seperti itu adalah salah dan jauh dari contoh yang pernah diajarkan oleh Rasullullah saw.
Pada saat usia kanak-kanak, seharusnya yang ditanamkan adalah pelajaran untuk mencontoh dan menyerap nilai-nilai dari al-Qur’an, bukan untuk menghafal bunyi ayatnya. Karena usia kanak-kanak adalah masa yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, kegigihan, keberanian, kedisiplinan, dll. Menghafalkan al-Qur’an hampir tidak ada faedahnya sama sekali buat anak di usia tersebut.
Menjadikan seorang anak agar supaya menjadi penceramah adalah suatu cita-cita yang keliru. Para Rasul dan para Nabi terdahulu bukanlah penceramah. Mereka berdakwah dengan cara memberi contoh tauladan, bukan dengan cara berceramah.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS 33:21)
Jadi sesuatu yang keliru apabila suatu negeri memiliki banyak penceramah seperti di Indonesia saat ini, maka negeri itu dijamin akan menjadi negeri yang Islami. Tidak demikian faktanya.
Saudaraku, mari kita mendidik anak-anak kita dengan menanamkan nilai-nilai Islam secara benar di usia dini. Mari kita mendidik mereka untuk Beragama Islam, bukan sekedar memberikan pelajaran agama Islam. Tanamkanlah nilai-nilai luhur Islam, bukan mencekoki. (AK)
Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 23.15